Moderasi Beragama: Pendidikan Transformatif Berbasis Agama
Kata Kunci:
Implementasi, Moderasi, RadikalismeAbstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi menguatnya pandangan, sikap dan perilaku keagamaan
ekslusif yang menolak perbedaan dan menyingkirkan kelompok lain. Tingginya angka
kekerasan bermotif agama, tentu tidak selaras dengan petunjuk Al-Qur’an dan hadist serta
prinsip NKRI. Generasi muda mahasiswa rentan terhadap tersusupinya radikalisme.
Berdasarkan hasil survey bahwa 23,4% mahasiswa setuju dengan jihad demi tegaknya
negara Islam, dan 23,3% tidak setuju dengan ideologi Pancasila. Beberapa daerah di
Indonesia berpotensi terpapar radikalisme diantaranya yaitu di Bengkulu (58,58%),
Gorontalo (58,48%), Sulawesi Selatan (58,42%), Lampung (58,38%), dan Kalimantan
Utara (58,30%). Penelitian ini kualitatif deskriptif yaitu peneliti mengkaji perspektif
partisipan dengan strategi yang bersifat interaktif dan fleksibel. Penelitian dilakukan
melalui proses perkuliahan selama satu semester sehingga dapat diketahui bagaimana
pemahaman mahasiswa tentang moderasi beragama dan pola penyampaian yang efektif
dan efisien berdasarkan pemahaman mahasiswa melalui diskusi yang dilaksanakan serta
tugas terstruktur yang diberikan dosen. Berdasarkan hasil penelitian bahwa materi
Moderasi beragama yang disampaikan sebagai mata kuliah wajib di Untirta adalah efektif
dalam upaya menjaga mahasiswa dari sikap radikal dan menumbuhkan sikap moderat baik
di lingkungan kampus maupun lingkungan masyarakat. Berdasarkan nilai dari penugasan
pengumpulan artikel terkait kasus-kasus moderasi beragama, dari 191 mahasiswa Untirta
84,7% mahasiswa mampu menganalisa artikel dengan baik, dan 15,3% mahasiswa mampu
mengkategori permasalahan.